Pagi itu kami (Aku dan temanku Ajwar) terlambat untuk ikut midterm dikampus, karena semalaman begandang jagain warnet. Sebenarnya warnet tidak perlu dijaga gak bakal kemana-mana dia, justru yang harus dijaga adalah diri kami sendiri agar terjaga dipagi hari untuk kuliah. tapi ...mmmhhh. lekas setelah mandi tanpa sarapan kami bergegas berangkat ke dari kota Juang ini menuju Matang kampus kami...
Sepasang sahabat melaju kencang dengan kereta bututnya tanpa perlengkapan yang memadai (spion dan helm tidak kepakai = tidak ada sama sekali). baru sampai di Cot Gapu Bireuen, ciiittttttt .... (suara rem mendadak motor butut kami). what ... ??? pasukan berompi hijau muda (polantas) tengah menghadang didepan, seolah-olah tau dan menunggu kami akan lewat. terpaksa kami berhenti dari jauh dan tidak melewati mereka. Sial ... sudah telat ikut tes, tambah telat lagi (dalam hati kami: gudubrakkk ... ackdishhh itu polisi)!
lalu kami pun sampai di kampus walau tidak tepat waktu, seperti biasa dosen tidak open kedatangan kami, hanya saja absensi sudah diambil balik sama Dosen. Urusan kecil yang tidak perlu dipikirkan, kami mahasiswa teknik datang terlambat, tidak datang, tidak ikut ujian sekalipun tapi lembar ujian kami ada dan tetap keluar nilai. kenapa bisa? Itulah gunanya memiliki sahabat macam Azmi, Een, Cek Rais, Mukhsin, juga yang lainnya. Hari ini si A tidak datang, padahal sedang ada tugas, maka kami bantu membuatnya ... besoknya kebalikan. tapi jujur itu jelas hal yang tidak baik untuk seorang ANEUK KULIAH ...
Masalah yang pertama (polantas) juga yang kedua (midtest) sudah beres ... terus apalagi?
Pulangnya bro ... saat itu kami pulang ber-3. Saya bedua satu kereta dengan Ayed, sedangkan Ajwar sendiri dengan kereta bututnya. Kereta Ayed super lengkap mann ... gak perlu khawatir ada razia. masalahnya Ajwar, sampai di Cot Iju dia berhenti, melihatnya kami pun ikut berhenti lalu bertanya "kenapa?". "tidak apa, kalian pulang saja duluan, saya pulang lewat jalan kampung." terus kami bilang "sudah jangan takut, mana ada razia lagi tadi pagi sudah." namun ajwar tetap seperti jawaban yang pertama. Sejenak berpikir, saya turun dari kereta Ayed dan pindah ke Ajwar seraya mengatakan " yed, pulang sendiri terus ... saya dengan ajwar." melihat itu Ayed juga ikut bareng kami pulang jalan kampung sampai ke Bireuen ...
Tidak ada hal aneh atau istimewa dari ini, namun "Ketika kita memulai suatu masalah bersama-sama, kita juga harus mengakhirinya secara bersama-sama." itu poinnya ...
Pulangnya bro ... saat itu kami pulang ber-3. Saya bedua satu kereta dengan Ayed, sedangkan Ajwar sendiri dengan kereta bututnya. Kereta Ayed super lengkap mann ... gak perlu khawatir ada razia. masalahnya Ajwar, sampai di Cot Iju dia berhenti, melihatnya kami pun ikut berhenti lalu bertanya "kenapa?". "tidak apa, kalian pulang saja duluan, saya pulang lewat jalan kampung." terus kami bilang "sudah jangan takut, mana ada razia lagi tadi pagi sudah." namun ajwar tetap seperti jawaban yang pertama. Sejenak berpikir, saya turun dari kereta Ayed dan pindah ke Ajwar seraya mengatakan " yed, pulang sendiri terus ... saya dengan ajwar." melihat itu Ayed juga ikut bareng kami pulang jalan kampung sampai ke Bireuen ...
Tidak ada hal aneh atau istimewa dari ini, namun "Ketika kita memulai suatu masalah bersama-sama, kita juga harus mengakhirinya secara bersama-sama." itu poinnya ...
Bersambung ...
insert: